Senin, 23 Maret 2015

analisis S-C-P AMDK

ANALISA S-C-P (STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA)
INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI MADURA


Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqcnpVs-NySRTf7GezrysQLR173DER3sbUQxQWxFvcqd-rmSMRXEkpM0-Re2wltf_XxtOvpqkN94w3rGcLVw0B7FvWcq2Kydu79gkzEvebU6M1UyvpzSMmCFE32rHIuC-ReHS0iAHUKiU/s1600/logo+unijoyo+nw.jpg


Disusun oleh:

Munawwaroh
130331100024
Dita Wulandari
130331100048
Muhammad Ali Muhtar
130331100060
Febriana Eka Fitria
130331100064
Siti Noer Faizah
130331100068
Sutrisno
130331100070
Ariani
130331100072
Elly Wijayanti
130331100074
Aslimatul Umriyah
130331100076
Desy Ayu Ratnasari
130331100086


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2014




KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “EKONOMI INDUSTRI”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Indistri di program studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu DR. Ir Abdul Aziz Jakfar, MTMi selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Industri dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bangkalan, Desember 2014
Penulis




DAFTAR ISI



BAB III PENUTUP. 14



BAB I

PENDAHULUAN

1.1.            Latar belakang

Air minum merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Namun kebanyakan di Indonesia ini kondisi air banyak yang tercemar akibat limbah industri maupun rumah tangga. Selain itu struktur tanah sebagian besar berupa tanah kapur, teruma di Madura.
Dengan tanah yang bersifat kapur dan semakin bertambahnya penduduk juga semakin rendahnya kualitas air yang dipasok di Madura, sehingga masyarakat Madura mempunyai inisiatif untuk membuka pabrik air minum dalam kemasan (AMDK). Air minum dalam kemasan (AMDK) saat ini sangat beragam dan dengan mudah dapat ditemukan dimana-mana, terutama di Madura dengan tujuan mematikan kuman-kuman yang terkandung dalam air. Dan air minum dalam kemasan (AMDK) saat ini juga membanjiri pasar.
Arma; PT Sari Guna Prima Tirta yang memproduksi Cleo; PT Tirta Murni Sentosa yang memproduksi Club, Viand, Ana, dan Chiara; CV Gunung Mas Sejahtera memproduksi Sae; Koppontren Nurul Iman memproduksi Aiman dan 2 Menara; CV Graha Tirta memproduksi GH, Total, Atlatik; PT Gunung Arta Manunggal memproduksi Refil, AA’l, Gloria, 2 Big, dan Vito; dan CV  Banyu Anyar memproduksi Nuri.
Dalam berbagai perkembangan industri air mineral dalam kemasan yang ada di indonesia mengalami pertumbuhan. Terdapat berbagai diversifikasi air di Madura, diantaranya ARMA, SAE, CLEO, AIMAN, TOTAL, CLUB, GH, VIAND, ANA, CHIARA, 2 MENARA, ATLATIK, REFIL, AA’I, GLORIA, 2 BIG, dan VITO. Analisa tentang SCP pada industri air mineral yang ada di Madura terhadap perusahaan air mineral di Indonesia.
Pada data statistic industri besar dan sedang provinsi Jawa Timur tahun 2013 yang dikutip dari BPS Jatim terdapat beberapa uraian mengenai indikasi %tase perusahaan. Adapun uraian-uraian tersebut diantaranya :
a)      Persentase perusahaan berdasarkan status penanaman modal
 








Perusahaan Industri Pengolahan Besar dan Sedang yang beroperasi di Jawa Timur pada tahun 2011 berdasarkan status penanaman modalnya terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) , Penanaman Modal Asing (PMA) danl ainnya . Persentase perusahaan dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 33 %, Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 22 % dan lainnya sebesar 45 %.

b)      Jumlah Perusahaan
 









Perusahaan Industri Pengolahan Besar dan Sedang yang beroperasi di Jawa Timur pada tahun 2011 berjumlah 6.288 perusahaan. perusahaan industri pengolahan besar dan sedang di Jawa Timur Didominasi oleh perusahaan industri makanan sebesar 26 %, kemudian perusahaan industri pengolahan
tembakau sebesar 9 % dan yang terbanyak ketiga adalah industri tekstil sebesar 7 %.

c)      Jumlah tenaga kerja







Jumlah tenaga kerja yang terserap pada perusahaan industri pengolahan besar dan sedang di Jawa Timur selama tahun 2011 sebanyak 922.084.000 orang. Industri dengan ciri padat karya seperti Industri Pengolahan Tembakau, Industri Makanan serta industri Karet, barang dari karet dan plastic merupakan tiga kelompok perusahaan industri yang menyerap tenaga kerja terbanyak. Hampir separuh dari total tenaga kerja industri yaitu sebesar 48,8 % terserap oleh ketiga kelompok industri tersebut.

d)     Biaya tenaga kerja









Besarnya biaya input yang dibutuhkan perusahaan industri pengolahan besar dan sedang di Jawa Timur untuk menghasilkan produk industri selama tahun 2011 sebesar 291,36 trilyun Rupiah. Sebanyak 90,09% dari jumlah tersebut digunakan untuk bahan baku dan penolong pada proses industri, 4,13% untuk bahan bakar, listrik, dan gas serta sisanya untuk berbagai keperluan lain yang ada hubungannya dengan sewa gedung, peralatan dan, jasa.
Jika biaya input yang dikeluarkan suatu perusahaan industri dibagi dengan nilai output yang dihasilkan, akan diperoleh suatu rasio yang disebut sebagai efisiensi produksi. Semakin kecil nilai rasio yang diperoleh, maka proses produksi yang dilakukan akan semakin efisien. Secara rata-rata, tingkat efisiensi produksi perusahaan industri di Jawa Timur tahun 2011 sebesar 64,90 %. Sementara itu jika nilai output yang diperoleh suatu perusahaan dibagi dengan jumlah tenaga kerjanya akan didapatkan angka produktivitas tenaga kerja.

1.2.            Tujuan

a.       Mengetahui Gambaran Umum Industri Air Minum dalam Kemasan (AMDK)
b.      Mengetahui Analisis Structure-Conduct-Performance


1.1.        

BAB II

PEMBAHASAN


2.1.      Gambaran Umum Industri Air Minum dalam Kemasan (AMDK)

Berdasarkan studi literatur, Industri Air Minum dalam Kemasan di Madura tingkat menengah ke atas terdiri dari 8 perusahaan yaitu PT Madura Investama yang memproduksi Arma; PT Sari Guna Prima Tirta yang memproduksi Cleo; PT Tirta Murni Sentosa yang memproduksi Club, Viand, Ana, dan Chiara; CV Gunung Mas Sejahtera memproduksi Sae; Koppontren Nurul Iman memproduksi Aiman dan 2 Menara; CV Graha Tirta memproduksi GH, Total, Atlatik; PT Gunung Arta Manunggal memproduksi Refil, AA’l, Gloria, 2 Big, dan Vito; dan CV  Banyu Anyar memproduksi Nuri. Sifat dasar usaha industri ini berupa pengolahan dan penjualan air minum kemasan dari kategori sektor agraris.

2.2.      Analisis Structure-Conduct-Performance

2.2.1.   Stucture (Stuktur Pasar)

a.      Pangsa Pasar
Jumlah perusahaan tingkat menengah ke atas dalam industri air minum dalam kemasan di Madura seperti yang tercantum dalam data sekunder Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur terdapat 6 perusahaan, diantaranya: PT Sari Guna Prima Tirta; PT Tirta Murni Sentosa; CV Gunung Mas Sejahtera; CV Graha Tirta; PT Gunung Arta Manunggal; dan CV  Banyu Anyar. Selain itu terdapat juga 2 perusahaan air minum dalam kemasan dengan skala kecil (tidak tercantum dalam data BPS Jawa Timur) yaitu PT Madura Investama dan Koppontren Nurul Iman.



Struktur dari perusahaan Air Minum Dalam kemasan adalah sebagai berikut:
1.      PT Sari Guna Prima Tirta
Berdiri: Juli 2011
Nomor SNI: 01-35553-996
Plant Manager: Abas Wahyudi
Alamat: Jl. Halim Perdana Kusuma-Bangkalan, Madura

2.      PT Tirta Murni Sentosa
Tanggal Beroperasi: 16 September 2010
No. Registrasi: MD 249113007752
Nomor Telepon: 0328 671 225
Alamat: Jl. Raya Batuan, Kec. Batuan, Kab. Sumenep (69451)

3.      CV Gunung Mas Sejahtera
Alamat: Jl. Halim Perdana Kusuma, Bangkalan
Nomor Telepon: 031 309 6398

4.      CV Graha Tirta
Alamat: Jl. Raya Sentul Pamekasan Madura
Tanggal berdiri: 15 Oktober 2002
Nomor

5.      PT Gunung Arta Manunggal
Tanggal Beroperasi: 10 Februari 2009
Alamat: Kec. Saronggi, Kabupaten Sumenep
No. Registrasi: MD 249113004694
6.      CV  Banyu Anyar
Beroperasi tahun:  2010
Alamat : PP. Darul Ulum Banyuanyar, kec. Palengan. Kab. Pameksan.
No. regristrasi : -
7.      PT Madura Investama
Tanggal Beroperasi: 09 Agustus 2011
Alamat: Jl. Raya Tangkel, Kec. Tangkel, Kab. Bangkalan
Nomor Telepon: 031 36000611
No. Registrasi: MD 24911001781

8.      Koppontren Nurul Iman
Alamat: Sogian, Kec. Omben, Kab. Sampang
Awal Beroperasi: Maret 2010
Nomor Telepon/fax: 0323 781011/781780
Email: tkm.informasi@gmail.com
Setiap perusahaan memiliki pangsa pasarnya sendiri, besarnya berkisar antara 0 sampai 100 % dari total penjualan seluruh pasar. Peranan pangsa pasar adalah sebagai sumber keuntungan bagi perusahaan. Pangsa pasar industri AMDK di Madura terhadap wilayah Jawa Timur dapat ditentukan melalui jumlah perusahaan AMDK tingkat menengah ke atas di wilayah Madura dibagi jumlah perusahaan AMDK di Jawa Timur dikali seratus persen. Lalu untuk pangsa pasar perusahaan AMDK skala kecil menengah dapat ditentukan dengan jumlah perusahaan AMDK skala kecil menengah di Madura dibagi dengan total perusahaan AMDK se-Jawa Timur yang telah dikurangi  dengan total perusahaan AMDK skala menengah ke atas lalu dikali seratus persen.
  Madura mempunyai peranan penting dalam industri AMDK di Jawa Timur. Pada tahun 2011 perusahaan skala sedang hingga besar mempunyai 26,08% peranan di jawa timur, sedangkan skala kecil menengah mempunyai 4,44%. Pada tahun 2012 perusahaan skala sedang hingga besar mempunyai peranan 27,27% dan perusahaan kecil hingga menengah mempunyai peranan 4,35%.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan Air Minum dalam Kemasan di Madura tergolong pasar oligopoli karena dipengaruhi oleh beberapa elemen pasar yang membentuknya yaitu jumlah dan ukuran distribusi para penjual. Persaingan pasar oligopoli dicirikan sebagai berikut:
1.      Terdapat beberapa penjual (produsen) yang menguasai pasar.
2.      Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak (differentiated product).
3.      Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untukmasuk ke dalam pasar.
4.      Satu di antaranya para oligopoli merupakan price leader yaitu penjual yang memiliki pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly) merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.

b.      Barrier to Entry di Industri Air dalam mineral
Barrier to entry atau hambatan masuk merupakan salah satu indikator untuk melihat bagaimana struktur pasar di suatu industri. Di Industri air mineral terdapat beberapa hambatan, yaitu
1.      Untuk memasuki industri air mineral memiliki total fix cost yang cukup besar, terutama dalam proses filtrasi. Selain itu, industri air mineral juga memiliki hambatan untuk keluar dari pasar yaitu total sunk cost dari proses filtrasi. Sunk cost merupakan biaya yang sudah ditimbulkan, sehingga tidak dapat dirubah dengan pembuatan keputusan, baik sekarang maupun waktu yang akan datang.
2.      Tidak ada akuisisi diantara perusahaan-perusahaan di industri air mineral karena perusahaan-perusahaan ini berdiri sendiri(tidak diakuisisi oleh perusahaan lain).
3.      Pangsa pasar beberapa perusahaan yang sangat besar menjadi hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk ke industri tersebut. Perusahaan baru yang ingin masuk harus memiliki keunggulan untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah lama masuk dan memiliki pangsa pasar yang besar.

2.2.2. Conduct (Perilaku Perusahaan)

Menurut Prastiwi (2012), perilaku pasar dianalisis secara deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai perilaku perusahaan dalam industri itu sendiri. Perilaku industri minuman ringan di Indonesia akan dijelaskan dengan melihat strategi melawan pesaing seperti strategi melawan pesaing, iklan dan strategi menjalin kerja sama dengan pesaing.
a.      Strategi Melawan Pesaing
Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya di era globalisasi dan teknologi informasi, persaingan pasar sangat ketat, terutama produk AMDK yang sudah menyebar di kalangan masyarakat. Perusahaan atau industri AMDK menggunakan seluruh media dalam periklanannya guna mengenalkan produknya dan meningkatkan daya tarik terhadap produk tersebut setelah adanya beberapa informasi yang telah disampaikan baik dalam media tv, koran, maupun media yang lainnya.
Selain adanya promosi produk, dalam melawan pesaing AMDK, perusahaan melakuakan banyak strategi dalam pemasarannya. Salah satu strategi tersebut yaitu memproduksi berbagai ukuran atau size. Mulai dari kemasan gelas, botol kecil, botol sedang, dan botol besar dengan ukuran 1,5 liter. Penjualannya pun dapat dijual secar aeceran maupun grosir.
Mengingat tajamnya kompetisi dan luasnya skala persaingan ini, perusahaan mengelola secara terbuka tanpa harus kehilangan sifat dan citra kekeluargaannya. Hal ini memberi kepercayaan kepada masyarakat sehingga tidak ragu dalam memilih produk tersebut. Di  samping itu memilih target yang tepat. Karena AMDK merupakan kebutuhan pokok masyarakat dalam proses berlangsung hidup, maka produk ini cocok untuk semua kalangan. Dengan adanya banyak pesaing, perusahaan tidak kesulitan dalam menetapkan harga, sehingga harga produk satu dengan harga produk lainnya tidak jauh berbeda.

b.      Strategi promosi
Prastiwi juga berpendapat bahwa, strategi promosi merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan penjualan dengan menginformasikan kepada konsumen tentang adanya suatu. Produk di pasar sehingga dapat menarik minat konsumen akan produk tersebut. Di  era globalisasi dan teknologi informasi saat ini persaingan pasar sangat ketat, terutama produk AMDK yang sudah menyebar di kalangan masyarakat. Perusahaan atau industri AMDK menggunakan seluruh media dalam periklanannya guna mengenalkan produknya dan meningkatkan daya tarik terhadap produk tersebut setelah adanya beberapa informasi yang telah disampaikan baik dalam media tv, koran, maupun media yang lainnya.
Untuk bersaing dalam pasaran industri air minum dalam kemasan (AMDK) di madura melakukan promosi atau periklanan supaya air minum dalam kemasan tersebut dapat dikenal dan terus dikonsumsi oleh konsumen. Untuk mempromosikan air minum dalam kemasan pihak industri bekerja sama dengan pihak-pihak tertentu. Diantaranya Cleo bekerja sama dengan PSSIS Semarang. Selain itu cleo juga mengadakan program” Cleo Rumah Sehat”. Program ini sangat membantu masyarakat yang tinggal di suatu wilyah dengan mudah bisa mendapatkan manfaat mengkonsumsi cleo. Arma bekerja sama dengan masyarakat pasuruan (laskar sakera) dan sekitarnya, untuk menjadi mitra atau penyalur arma dari gudang yg ada di bangil. Aiman cap 2 menara, Total, dan GH bekerja sama dengan LPRO Surabaya. Sedangkan yang lainnya merupakan air minum dalam kemasan yang tidak terlalu terkenal sehingga cara mempromosikan dari pihak pabrik sendiri dengan mendatangi toko-toko sekitar, selain itu juga disetorkan ke koperasi kampus maupun sekolah.

c.       Menjalin Kerjasama dengan Pesaing
Ketika menjalankan roda perusahaan tidak harus selalu membunuh pesaing demi meraih keuntungan, dalam hal ini perusahaan dapat menjalin simbiosis mutualisme dengan para competitor. Seperti yang terlihat, perusahaan air minum yang ada di Madura (ARMA, CLEO, SAE) merupakan perusahaan yang lahir disaat perusahaan yang bergerak dibidang yang sama sudah mencapai titik puncak kejayaan, sehingga perlu banyak strategi untuk mengejar ketertinggalan itu. Salah satu cara yang dilakukan yaitu kerja sama dengan para pesaing dari luar Madura. Perusahaan air dalam kemasan dengan merk Cleo merupakan salah satu perusahaan air minum yang berdiri pada tahun 2011 di Kabupaten Bangkalan dan mempunyai beberapa canbang di Indonesia. Kerja sama dengan para pesaingnya di Madura antara lain yaitu dengan hanya mengeluarkan produk air kemasan gelas saja di Madura sehingga perusahaan lain seperti Arma dan Sae tidak tersingkirkan dari pasar. Hal ini bisa saja terjadi karena perusahaan Cleo merupakan perusahaan air demineral yang mempunyai nama yang sudah besar di Indonesia.
Kerjasama yang secara tidak langsung juga timbul yaitu jenis air yang diproduksi dari masing-masing produk air dalam kemasan di Madura tidak seragam, artinya mereka sama-sama tidak saling menjatuhkan. Secara tidak langsung hal ini menjadi salah satu kerja sama demi mempertahankan satu sama lain. Persaingan akan terjadi semakin terkonsentrasi apabila produk yang dihasilkan sama karena dengan seperti itu akan sama-sama berebut satu kursi, akan tetapi dengan adanya perbedaan macam produk seperti itu bukan kursi satu tyang diperebutkan, namun mereka sama-sama duduk di kursi yang berbeda dan saling menawarkan kepada pasar.
Di dalam menjalin simbiosis yang saling menguntungkan perusahaan tetap memiliki privasi yang menjadi pusaka dalam menentukan pasar mereka masing-masing. Jadi meskipun saling bekerja sama tapi dalam persaingan yang ketat. Jika kerjasama tidak terjalin maka akan banyak dampak yang tidak diinginkan sebagai contoh yaitu harga produk yang rentangnya tidak beraturan, misalnya Cleo menjual produknya dengan harga 4 sedangkan Sae menjual produknya dengan harga 1 maka akan menimbulkan presepsi yang salah pada pasar meskipun produk Cleo lebih unggul namun jika hal itu dilakukan tentu akan tidak baik, sehingga perlu yang namanya kerja sama untuk menentukan kebujakan-kebijakan pasar.

2.2.3.   Performance

a.      Inovasi
Industri Air Minum dalam Kemasan (AMDK) di wilayah Madura terdapat 8 perusahaan yang tersebar di seluruh kabupaten di Madura. 8 perusahaan tersebut meliputi: PT Gunung Mas Sejahtera, Koppontren Nurul Iman, CV Graha Tirta, PT Madura Investama-Bangkalan, PT Tirta Murni Sentosa-Sumenep, PT Sariguna Primatirta-Bangkalan, CV Banyu Anyar-Pamekasan, PT Gunung Arta Manunggal-Sumenep. Inovasi secara umum yang dilakukan oleh industri Air Minum dalam Kemasan (AMDK) di wilayah Madura tersebut adalah dari segi bentuk kemasan dan variasi volume produk yang dihasilkan. Dari segi bentuk kemasan, inovasi yang dilakukan adalah setiap perusahaan memiliki bentuk desain kemasan yang berbeda. Sedangkan inovasi produk dari segi volume pengemasan terdapat beberapa variasi volume diantaranya untuk kemasan gelas antara 220-250 ml, kemasan botol plastik dibuat menjadi dua variasi yaitu ukuran 600 ml dan 1,5 liter. Variasi tersebut digunakan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Selain inovasi di atas, beberapa perusahaan AMDK juga ada  yang memiliki inovasi khusus dari segi jenis atau merk produk yang dihasilkan yaitu PT Tirta Murni Sentosa selain memproduksi AMDK merk Club, tetapi juga memproduksi Viand, Ana, Dan Chiara; Koppontren Nurul Iman memiliki 2 variasi merk air mineral yaitu 2 Menara dan AIMAN; PT Gunung Arta Manunggal memproduksi 5 merk kemasan yakni: Refil, AA’I, Gloria, 2Big, Vito.
b.      Keseimbangan Distribusi
Perusahaan AMDK Madura memproduksi jumlah produk sesuai dengan permintaan konsumen. Jadi, perusahaan-perusahaan tersebut tidak akan mengalami kerugian dalam produksi berupa kerusakan produk akibat penimbunan yang terlalu lama, atau bahkan mengalami kalah saing dengan perusahaan lain yang lebih mendominasi pasar.
c.        Efisiensi Alokasi
Efisiensi alokasi yang dilakukan oleh industri AMDK Madura adalah :
a.       Tempat
Pemilihan tempat dalam berdirinya suatu perusahaan AMDK sangat menentukan seberapa lama perusahaan tersebut mampu bertahan baik dari segi pemasaran maupun penyediaan bahan baku. Perusahaan AMDK  tersebut memilih lokasi yang dekat dengan sumber mata air sebagai bahan baku serta dekat dengan dimana produk tersebut akan dipasarkan.
b.      Waktu
Perusahaan tersebut harus mampu memenuhi permintaan konsumen sesuai dengan waktu target yang telah ditentukan. Kemampuan tersebut juga disebut dengan fleksibilitas perusahaan dimana merupakan seberapa mampu perusahaaan memenuhi permintaan konsumen yang dapat meningkat sewaktu-waktu.
c.       Sumber Daya Alam
Perusahaan tersebut memproduksi AMDK dengan menekan jumlah limbah yang akan dihasilkan. Sehingga air yang diambil dari sumber mata air untuk diproses menjadi AMDK tersebut lebih banyak yang termanfaatkan sebagai produk jadi (hanya sedikit imbah yang terbuang).
d.      Tenaga Kerja
Perusahaan AMDK menyerap tenaga kerja sesuai dengan keperluan perusahaan. Misal, untuk bagian pengolahan air dan pengemasan awal (primer), tidak membutuhkan banyak tenaga kerja karena dalam prosesnya menggunakan mesin yang canggih sehingga tenaga kerja yang dipekerjakan harus terlatih. Sedangkan untuk bagian pengepakan (mengelompokkan produk jadi dalam kardus) membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak karena prosesnya dilakukan secara manual.



BAB III

PENUTUP

3.1.             Kesimpulan

Air minum merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari . Terdapat berbagai diversifikasi air di Madura, diantaranya ARMA, SAE, CLEO, AIMAN, TOTAL, CLUB, GH, VIAND, ANA, CHIARA, 2 MENARA, ATLATIK, REFIL, AA’I, GLORIA, 2 BIG, dan VITO. Terdapat 8 perusahaan AMDK di Madura, diantaranya: PT Sari Guna Prima Tirta, PT Tirta Murni Sentosa, CV Gunung Mas Sejahtera, CV Graha Tirta, PT Gunung Arta Manunggal, CV  Banyu Anyar, PT Madura Investama dan Koppontren Nurul Iman.
Perusahaan Air Minum dalam Kemasan di Madura tergolong pasar oligopoli karena dipengaruhi oleh beberapa elemen pasar yang membentuknya yaitu jumlah dan ukuran distribusi para penjual. Pada tahun 2011 perusahaan skala menengah ke atas mempunyai 26,08% peranan di jawa timur, sedangkan skala kecil menengah mempunyai 4,44%. Pada tahun 2012 perusahaan skala sedang hingga besar mempunyai peranan 27,27% dan peusahaan kesil hingga menengah mempunyai peranan 4,35%.
Perilaku perusahaan dalam industry AMDK ini adalah strategi dalam melawan pesaing, promosi dan juga menjalin kerja sama dengan pesaing. Kinerja dari sebuah perusahaan adalah dengan cara membuat inovasi, melakukan keseimbangan distribusi dan juga efisiensi alokasi.

3.2.            Saran

a.       Untuk peneliti selanjutnya  diharapkan untuk mencari data lebih banyak lagi di BPS maupun DISPERINDAG.
b.      Untuk peneliti selanjutnya diharapkan menganalisa lebih terhadap struktur, conduck and performance (S C P )
c.       Diharaapkan makalah ini dapat menjadi referensi dalam penulisan makalah selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA


Anonymous. 2014. “Air Minum dalam Kemasan”. (on line) (www.indonetwork.co.id/,companies/jawa_timur/all/o/air-minum-kemasan.html, diakses 15 September 2014).
BPS. 2012. “JATIM DALAM ANGKA 2012”. Surabaya: Badan Pusat Statistik Jawa Timur.
BPS. 2013. “JATIM DALAM ANGKA 2013. Surabaya: Badan Pusat Statistik Jawa Timur.
BPS. 2013. “DIREKTORI INDUSTRI PERUSAHAAN BESAR SEDANG JAWA TIMUR 2013 ”. Surabaya: Badan Pusat Statistik Jawa Timur.
BPS. 2014. “JATIM DALAM ANGKA 2014”. Surabaya: Badan Pusat Statistik Jawa Timur.
Prastiwi, Eka Layu. 2012. “Analisis Struktur Perilaku dan Kinerja Industri     Minuman Ringan di Indonesia”. (Online) (http://reepository .ipb.ac.id/handle/12345 6789/57345, diakses 15 September 2014).

Rohim, Abdur. 2013. “ KAJIAN PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTIES (GMP) DI AMDK NURI ( study kasus : AMDK CV Banyuanyar, Pamekasan)”. Bangkaalan : Universitas Trunojoyo Madura

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Newsletter

Subscribe Our Newsletter

Enter your email address below to subscribe to our newsletter.

Popular Posts