Selasa, 29 November 2016

Laporan Kunjungan Industi Jamu Nyaa Boolan Bangkalan

JAMU TRADISIONAL MADURA NYA BOOLAN
“JAMU PEGAL LINU”

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANG




Oleh:

Sely Emilia Putri    120331100029
Muhammad Ali Muhtar    130331100060




PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2015
I.    PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang

Jamu merupakan salah satu bentuk kekayaan yang dimiliki bangsa indonesia. Jamu telah menjadi bagian budaya da kekayaan alam indonesia hasil riset kesehatan dasar tahun 2010 menunjukkan bahawa penggunaan jamu oleh masyarakat indonesia lebih dari 50% (ernie, 2013). Penggunaan jamu sudah dilaksaan secara turun temurun oleh bangsa indonesia dan sampai sekarang masih ada dan mulai dikembangkan lagi.
Jamu merupakan salah satu jenis obat yang ada di indonesia. Jamu ini digunakan secaraluas oleh masyarakat untuk menjaga dan mengatasi berbagai penyakit sejak berabad-abad lamanya (sampurno, 2014). Jamu merupakan salah satu obat tradisional yang dibuat dari campuran obat herbal yang berasal dari bagian tanaman seperti akar, batang, daun, umbi, dan bahkan dari seluruh bagian tanaman yang semuanya telah digunakan secara turun menurun oleh nenek moyang Indonesia sebagai pengobatan untuk menyembuhkan atau mencegah suatu penyakit.

Pengembangan dan pemanfaatan obat bahan alam/obat herbal indonesia ini perlu mendapat substansi ilmiah yang lebih kuat. Hal ini perlu ditingkatkanlai dalam bidang penelitian dan standarisasi sehingga jamu (obat herbal) indonesia dapat diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan nasional (WHO,2002). Penggunaan obat herbal semakin lama mulai meningat karena kesadaran masyarakat untuk kembali ke bahan bahan alami yang tidak memiliki efek samping.

Salah satu UMKM yang menggunakan bahan baku dari alam yang digunakan sebagai obat tradisonal atau jamu dan merupakan unit usaha yang bergerak di bidang minuman jamu tradi sional adalah UMKM Jamu Tradisional Nya Boolan Kabupaten Bangkalan. Oleh karena itu, penulis ingin melaporkan tentang salah satu produk jamu madura yang diproduksi di UMKM tersebut. Selain itu, penulis akan melaporkan tentang komposisi jamu, manfaat jamu, proses pembuatan jamu, dan mesin serta peralatan yang digunakan pada proses tersebut.

1.2 Tujuan Kunjungan Lapang

Tujuan dari kunjungan lapang ini adalah:
1.Mengetahui salah satu produk jamu madura (jamu pegal linu) yang diproduksi di UMKM Jamu   Tradisional Madura Kabupaten Bangkalan.
2.Mengetahui komposisi jamu, proses pembuatan jamu, manfaat jamu dan mesin serta peralatan yang digunakan di UMKM Jamu Tradisional Madura Kabupaten Bangkalan.
1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi mahasiswa

1.    Mendapatkan gambaran yang nyata tentang proses produksi (pegal linu) yang dilakukan di UMKM Jamu Tradisional Nya Boolan Kabupaten Bangkalan.
2.    Memiliki kemampuan dan pengalaman praktis dalam kunjungan lapang di UMKM Jamu Tradisional Nya Boolan Kabupaten Bangkalan, khususnya dalam bidang pengolahan jamu Pegal Linu.
3.    Mendapatkan pengalaman langsung dalam aktivitas UMKM.

 1.3.2 Manfaat bagi Universitas

1.    Mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang handal, berkualitas dan berpengalaman dibidangnya.
2.    Membina kerja sama yang baik antara lingkungan akademis dengan dengan lingkungan Industri Pertanian.

1.3.3. Manfaat bagi UMKM

Manfaat yang didapat oleh UMKM dari pelaksaan Kunjungan Lapang ini adalah memperoleh perluasan jaringan kemitraan dengan mahasiswa Kunjungan Lapang.

II.    TINJAUAN PUSTAKA
2.1    Deskripsi Jamu

Jamu merupakan warisan budaya bnga yang sudah digunakan secara turun temurun. Indonesia memiliki keunggulan dalam hal pengmbangan jamu dengan 9600 jenis tanaman obat yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jamu. Selan itu, pemerintah juga menggolongkan tanaman obat yang merupakan bahan baku pembuatan jamu kedalam sepuluh komoditas potensial untuk dikembangkan.

Jamu merupakan ramuan tradisional yang memiliki khasiat menyehatkan tubuh dan menambah stamina tanpa memiliki efek sampig. Jamu juga merupakan obat tradisional warisan budaya yang sudah dikenal turun temurun dari generasi ke generasi jauh dari bangsa majapahit. Menurut Kementrian Kesehatan Indonesia, jamu adalah bahan atau ramuan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari-sarian(galenik), atau campuran dari bahan-bahan tersebut. Sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mengkonsumsi jamu karena dipercaya dapat memberikan manfaat yang cukup besar dalam menjaga kesehatan. Pemanfaatan jamu bukan hanya pada menjaga kesehatan, sekarang jamu juga sudah mulai dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik untuk menjaga kecantikan dan menambah stamina (Maulana, 2011).

Jamu sering digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai alternatif dalam menjaga kesehatan dan mengobati suatu penyakit selain berobat kedokter dan menggunakan obat-obat sintetis yang mahal harganya. Data Riset Kesehatan Dasar 2010 menunjukkan 56% masyarakat Indonesia pernah mengkonsumsi jamu dan Jawa Timur mempunyai tingkat konsumsi jamu yang cukup tinggi yaitu 71,84%. Tingkat konsumsi jamu yang cukup tinggi disebabkan jamu merupakan warisan nenek moyang mulai dari jaman kerajaan dahulu dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh konsumen yang sebagian besar (61,87 %) adalah wanita (Halimah, 2010).

2.2    Jamu Madura

Jamu Madura adalah jamu atau ramuan yang sudah sejak lama berkembang di Madura dan menjadi salah satu ciri khas yang membuat orang memahami teentang madura. umumnya jamu Madura menggunakan bahan-bahan yang khas dari Madura sehingga membuat jamu Madura memiliki cirri khas, menurut ( Handayani et al, 1998), yang membedakan antara jamu Madura dengan jamu yang lain adalah pada jamu Madura adanya ramuan yang menjadi ramuan utama. Ramuan utama ini dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis ramuan dengan menambah ramuan pendamping lain. Jamu Madura memiliki aroma tajam khas rempah-rempah, karena jamu Madura menggunakan beberapa tanaman rempah dalam jumlah yang cukup banyak dan bervariasi.

Jamu Madura menggunakan jumlah ramuan berkisar Antara 10 sampai 30 jenis simplisia. Menurut (DepKes RI) jenis bahan baku yang digunakan dalam jamu Madura dikelompokkan menjadi galian, empon-empon dan daun-daunan. Galian merupakan bahan yang berupa biji, bunga, kayu dan akar. Galian yang sering digunakan, antara lain jinten hitam, kapulaga, adas dan kayu manis. Sedangkan empon biasanya terdiri dari berbagai tanaman rimpang seperti laos, jahe, kunci, kencur, kunyit, temu hitam dan lain-lain. Daun-daunan yang biasa dipakai seperti katuk, salam, beluntas, trawas, kemuning, saga dan lain sebagainya.

2.3    Macam-Macam Jamu Madura

Beberapa jenis jamu Madurayang sudah terkenal adalah jamu untuk stamina pria dan wanita. Selain itu ada juga jamu melahirkan yang diperuntukan untuk ibu yang baru melahirkan agar tetap sehat dan tubuh akan kembali bugar seperti sediakala. Jamu Sari Rapet yang khasiatnya dapat menjaga keharmonisan rumah tangga khususnya untuk para wanita. Jamu PAKAAN diperuntukan bagi wanita yang sudah menikah agar tetap sehat. Kemudian jamu BENGKES yang diperuntukkan menjaga tubuh supaya tetap sehat sehabis menstruasi dan sebagainya (Handayani, 2003).

Selain jamu-jamu diatas, Madura masih memiliki banyak jenis jamu lainnya. Namun kebanyakan adalah jamu yang berkhasiat untuk wanita, menurut (Handayani, 2003.) ada sebelas macam jamu Madura yang penggunaannya untuk perempuan, antara lain jamu sari rapat, jamu keputihan, jamu galian putri, jamu sehat wanita, jamu terlambat haid, jamu haid tidak teraturatau  pelancar haid, jamu subur kandungan, jamu perawatan kehamilan, jamu bersalin, jamu melancarkan air susu ibu dan jamu Pengantin
III.    METODE PELAKSANAAN

3.1    Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kunjungan Lapang
Kegiatan  Kunjungan Lapang dilaksanakan  pada  tanggal  03 Oktober 2015 dan 10 Oktober 2015 yang bertempat di UMKM Jamu Tradisional Madura Jl. KH Abdul Karim No.1 Kabupaten Bangkalan.


3.2    Tahapan Pelaksanaan Kunjungan Lapang
Tahapan pelaksanaan Kunjungan Lapang ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3. 1.Tahap pelaksanaan Kunjungan Lapang
    Berdasarkan Gambar 3.1 dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

1.    Survei Lokasi dan Studi Pustaka
Merupakan tahap persiapan yang dibutuhkan dan berkaitan dengan kepentingan operasional seperti survei lokasi yang dilaksanakan pada 03 oktoober 2015 yang selanjutnya akan dilaksanakan Kunjungan Lapang dan studi pustaka yang berkaitan dengan topik bahasan Kunjungan Lapang seperti daftar data-data yang akan diambil.

2.    Pelaksaan kunjungan
Tahap ini merupakan kegiatan langsung pada UMKM Jamu Tradisional Madura Jl. KH Abdul Karim No.1 Kabupaten Bangkalan pada tangga 10 0ktober 2015. Pelaksanaanya dilakukan bertujuan untuk memperoleh data  yang diperlukan berkenaan dengan jenis produk yang diambil.

3.    Pengumpulan Data
Merupakan suatu tahap atau kegiatan pengumpulan data yang dibutuhkan seperti komposisi jamu, jenis jamu yang ada dan mesin yang digunakan. Mengamati secara langsung setiap tahapan proses pengolahan jamu Pegal Linu kemudian menyimpulkan data yang diperoleh serta merumuskan dalam bentuk  kumpulan data. Pada pengumpulan data ini, terdapat dua jenis data yaitu:

a.    Data Primer
Merupakan data yang dikumpulkan secara langsung melalui  wawancara dengan staf dan pegawai  kantor UMKM Jamu Tradisional Madura Jl. KH Abdul Karim No.1 Kabupaten Bangkalan dan pengamatan secara langsung aktivitas  di tempat Kunjungan Lapang mengenai kondisi perusahaan. Data primer ini meliputi: sejarah  perusahaan, dan proses produksi.
Terdapat  tiga  metode  pengumpulan  data  primer yang  digunakan  pada  Kunjungan Lapang ini yaitu:

1)    Metode Observasi
Metode ini adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan serta mencatat terhadap obyek pelaksanaan (pada tahap ini membandingkan secara teori dan teknis di lapang mengenai seluruh proses produksi.

2)    Metode Interview
Metode ini adalah cara pengumpulan data melalui kegiatan interview atau wawancara. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak karyawan di UMKM Jamu Tradisional Madura Jl. KH Abdul Karim No.1 Kabupaten Bangkalan yang disesuaikan dengan bagiannya, seperti  interview terhadap bagian proses produksi yang meliputi : komposisi jamu Pegal Linu dan mesin yang digunakan di UMKM.


3)     Dokumentasi
    Dokumentasi merupakan kegiatan pengumpulan data dan informasi dalam bentuk foto. Kegiatan ini di dapatkan dari  Kunjungan Lapang yang dilakukan pada setiap harinya. Dokumentasi data yang akan di ambil berupa foto-foto proses produksi jamu Pegal Linu di UMKM.

b.    Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dengan mempelajari atau membaca buku-buku, jurnal, koran serta artikel dari internet yang berkaitan dengan bidang yang ditulis. Data sekunder meliputi: komposisi jamu Pegal Linu, manfaat jamu, proses produksi, dan mesin yang digunakan. Data sekunder diperoleh dengan mengggunakan metode studi pustaka.

c.    Pengolahan Data
Merupakan kegiatan untuk mengolah data dan informasi yang telah di dapat pada UMKM Jamu Tradisional Madura Jl. KH Abdul Karim No.1 Kabupaten Bangkalan. Data yang akan diolah ini meliputi proses produksi. Membahasnya sesuai dengan teori atau pustaka yang ada.

d.    Analisis Data
Merupakan kegiatan untuk menganalisis data yang diperoleh sesuai  dengan teori atau pustaka yang ada. Dalam analisis data ini, data primer dan data sekunder ditabulasi, kemudian diolah dengan mengggunakan pendekatan metode deskriptif. Pendekatan deskriptif dalam Kunjungan Lapang ini yaitu data yang diperoleh berdasarkan pengamatan langsung kondisi UMKM mengenai proses produksi jamu Pegal Linu.

e.    Laporan Akhir
Merupakan penulisan laporan mengenai hasil dari Kunjungan lapang  yang telah dilaksanakan, misalnya arsip-arsip, berkas-berkas mengenai UMKM tersebut dan studi pustaka. Metode pustaka yang digunakan berupa acuan atau rujukan ilmiah dari hasil penelitian orang lain yang behubungan dengan UMKM Jamu Tradisional Madura Jl. K Abdul Karim No.1 Kabupaten Bangkalan.
IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1    Profil UMKM Jamu Tradisional Nya Boolan

UMKM “Jamu Tradisional Madura Nya Boolan” merupakan salah satu unit usaha yang bergerak dibidang minuman jamu tradisional. UMKM ini berdiri sejak tahun 1916 dan hingga saat ini sudah lintas enam generasi. Nama UMKM ini diambil dari sang generasi ke 3 yaitu Nyonya Boolan, yang merupakan seseorang keturunan Tionghoa. Lokasi UMKM ini terletak Jl. K. Abd. Karim No. 1 Bangkalan.

Berikut ini dalah gambar dari Nya Boolan


4.2    Deskripsi Jamu Pegal linu

Jamu pegal linu merupakan salah satu produk obat tradisional yang banyak diminati oleh masyarakat. Jamu pegal linu ini diyakini dapat menghilangkan pegal linu, capek, nyeri otot dan tulang, memperlancar peredaran darah, memperkuat daya tahan tubuh dan menghilangkan sakit seluruh badan. Banyak industri obat tradisional maupun industri kecil obat tradisional yang mengembangkan jamu ini dengan ramuan-ramuan tertentu.

Berdasarkan manfaat secara khusus dari jamu pegal linu yang diminum langsung yang oleh konsumen langsung mengatakan bahwajamu disini rasanya tidak begitu pahit dan enak ketika sehabis minum. Resep Jamu Tradisional Pegal Linu (Ramuan Madura) ini,  konon bisa menyembuhkan orang yang mengalami rematik, sakit pinggang dan pegal linu. Selain itu keunggulan dari ramuan ini adalah tetap menggunakan resep kuno dari Nya Boolan dan tanpa penambahan bahan kimia sehingga tidak menimbulkan efek samping. Berikut adalah gambar dari konsumen yang membeli jamu pegal linu:



Gambar 2. Konsumen minum jamu pegal linu

4.3 Bahan-Bahan Jamu Tradisional Pegal Linu
Berdasarkan hasil wawancara dengan produsen, menyatakan bahwa resep jamu yang digunakan hingga saat ini merupakan resep jamu yang diperoleh secara turun-temurun dari nenek atau orang tua yang umumnya adalah ibu yang sekaligus merupakan pembuat jamu pada saat itu. Selain itu produsen juga mengungkapkan bahwa selain mendapat resep turunan, produsen dulunya sering terlibat dalam proses pembuatan jamu yang dilakukan oleh orang tuanya dengan cara melihat langsung ataupun dengan praktek, sehingga resep yang diperoleh tidak dicatat langsung karena mereka menganggap hal tersebut sudah dikerjakan setiap saat dan tidak akan lupa dengan resep yang digunakan. Oleh sebab itu catatan resep dianggap tidak terlalu perlu untuk dilakukan, mengingat resep tersebut adalah rahasia keluarga yang tidak boleh diketahui oleh  orang lain selain keturunan dari keluarga tersebut.

Jadi yang kami peroleh tentang resep yang digunakan pada proses pembuatan jamu tradisional Pegal Linu pada UMKM Nya Boolan ini hanya sebatas bahan baku yang memang sudah umum digunakan oleh masyarakat. Sedangkan resep turun-temurun masih sangat dirahasiakan. Produsen mengatakan bahwa bahan baku yang digunakan dalam pembuatan jamu Pegal Linu sebagian didapat dari pemasok yang sudah menjadi mitra kerja. Sebagian lagi didapatkan dari kebun sendiri yang berada di belakang rumah. Bahan yang digunakan juga benar-benar herbal tanpa campuran bahan kimia apapun. Hal ini terus dipertahankan karena pihak manajemen ingin mempertahankan kepercayaan konsumen dan mempertahankan ramuan asli yang telah diwariskan nenek dan orang tua mereka.

Bahan yang digunakan pada proses pembuatan jamu tradisonal Pegal Linu adalah sebagai berikut:

a.    Temu hitam
Manfaat dari temu htam ini adalah dapat melancarkan peredaran darah, sehingga sangat cocok terhadap orang yang jarang berolah raga. Selain itu temu hitam juga dapat mengurangi efek dari olah raga yaitu rasa pegal dan linu pada tubuh.

b.    Cabe jawa
Cabai jawa mengandung vitamin C sangat tinggi, melebihi kandungan vitamin C pada jeruk. Selain vitamin C 18,00mg, cabai juga mengandung Vitamin A 71,00RE, Vit B10.05mg, energi 31,00 kal, protein 7100 g, lemak 0,30 g, karbohidrat 7,30 g, kalsium 29,00 mg, fosfor 24,00 mg, serat 0,30 g, besi 0,50 mg, dan niacin 0,20 mg.

Khasiat atau manfaat dari cabe Jawa adalah dapat membuat tubuh menjadi terasa hangat dan berkeringat. Cabe Jawa juga dapat meredakan pegal linu, demam, kembung, dan manfaat lainnya. Cabe Jawa merupakan bahan jamu yang sudah sangat populer, karenanya cabe Jawa juga banyak dibutuhkan dalam industri pembuatan obat modern seperti pil atau kapsul.

c.    Buah pala

Manfaat buah pala bisa digunakan untuk menetralisir rasa sakit secara alami. Hal itu dikarenakan dalam buah pala terdapat senyawa kimia berupa mentol. Rasa sakit yang dimaksud adalah rasa yang diakibatkan oleh cedera, luka dan radang kronis, selain itu Buah pala juga bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah di dalam tubuh. Hal itu dikarenakan buah pala mengandung kalium yang bisa membuat peregangan di pembuluh darah. Jika pembuluh darah meregang maka aliran darah pun akan lancar.

d.    Pulasari
Pulasari sangat baik tumbuh pada daerah yang mempunyai suhu dingin seperti pegunungan dan juga hutan. Ciri-cirinya ialah bentuk daunnya yang tebal dan mempunyai warna hijau tua. Perawakan daun hampir sama dengan daun sawo dan tumbuh liar di hutan, manfaat dari pulasari ini dapat menambah nafsu makan sehingga kebutuhan gizi dalam tubuh akibat dari pegal linu dapat teercukupi dengan penambahan gizi dari makanan.

e.    Kencur
Rimpang kencur yang mempunyai aroma spesifik tersebut mengandung pati, mineral, dan minyak asiri berupa sineol, asam metil kanil dan penta. Ekstrak metanol rimpang ini dapat melawan penyakit yang berhubungan dengan sistem syaraf.kecur memiliki bersifat antiinflamasi (antiradang) dan analgesik (penghilang rasa sakit). Kencur juga menghangatkan badan sehingga dapat melebarkan pembuluh darah. Selain itu, herbal ini bisa mengurangi letih dan menyegarkan badan.

f.    Madu
Madu memiliki khasiat untu meeningkatkan energi dalam tubuh, arena senyawa senyawa yang terdapa dalam madu dapat dicerrna oleh usus. Selain itu madu dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan juga dapat meningkatkan metabolisme dan memperlancar peeredaran darah ssehingga akibat dari pegal linu dapat dikurangi.

g.    Telur ayam kampung
Telur ayam kampung per 100 gramnya memiliki kandungan 174 kalori, 10,8 gram protein 4,9 mg zat besi dan 61,5 g retinol atau vitamin A. Selain itu telur ayam kampung dapat dipakai sebagai campuran minuman jamu yang dapat memberikan kesegaran pada tubuh.

h.    Dan bahan rahasia yang dirahasiakan perusahaan.

4.4 Proses Pembuatan Jamu Tradisional Pegal Linu

1.    Semua bahan disortir terlebih dahulu untuk memisahkan tanaman yang kurang baik mutunya.
2.    Selanjutnya bahan dicuci agar benar-benar bersih dari kotoran yang menempel.
3.    Temu hitam, kencur dikupas dan dihaluskan untuk memperoleh sari.
4.    kemudian sari dari bahan di sangrai untuk memperoleh bulir bulir ekstrak  kering dari bahan tersebut.
5.    Ramuan disimpan dan jika ada pembeli ramuan siapdi racik, dikemas dan dipasarkan

4.5 Peralatan yang digunakan

Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan jamu tradisional Pegal Linu ini masih terbilang sangat sederhana dan menggunakan peralatan-peralatan dengan bantuan tenaga manusia. Peralatan yang digunakan meliputi, alat tumbuk, ulekan, cobek, wajan, pengaduk jenis kayu, dan telenan. Menurut pemilik toko penggunaan alat tradisonal ini dimaksudkan untuk tetap menjaga kualitas bahan dan produk yang dihasilkan. Selain itu juga pengusaha jamu madura tidak memiliki kemempuan untuk mengunakan mesin canggih dalam proses produksinya, sehingga mereka masih berpatokan kepada apa yang diwariskan oleh generasi sebelumya.

V.    PENUTUP
5.1    Kesimpulan
Jamu madura merupakan salah satu ramuan yang berhasiat untuk menjaga kesehatan. Terdapat banyak jenis bahan dalam satu ramuan madura, hal ini yang membuat jamu Madura memiliki ciri khas yang berbeda dengan jamu yang lain. Namun saat ini hanya bebarapa produsen saja yang terus mempertahankan ramuan asli madura. Salah satunya adalah UMKM jamu Nya Boolan yang memproduksi berbagai ramuan tradisional madura seperti jamu Pegal Linu.

Jamu Pegal Linu adalah salah satu jamu yang bahan-bahannya terdiri dari herbal alami seperti temu hitam, cabe jawa, pala, pulosari, kencur, dll. Bentuk sediaan jamu yang umumnya disukai adalah bentuk seduhan jamu. Hal ini karena jamu bentuk serbuk dipercaya lebih terasa khasiatnya karena proses pembuatannya masih mengacu pada warisan leluhur.

5.2    Saran
Saat ini jamu tradisional hanya diminati segelintir orang saja, dan lama kelamaan dapat hilang. Disarankan untuk produsen jamu tradisional agar berusaha mengembangkan produk jamu madura yang menyesuaikan dengan kemajuan zaman. Sementara itu juga diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk ikut serta memperthankan warisan produk jamu ini. Dengan cara ikut serta mempromosikan jamu madura bersama pemerintah daerah yang ddapat menjadikan jamu sebagai salah satu ikon madura dan mendokumentasikan dalam bentuk tulisan.








DAFTAR PUSTAKA
Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. 17 hal.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Materia Medika Indonesia (Vol. V). Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Dewoto, H.R. 2007. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol.57, No.7.
Ernie purwaningsih H. 2013. Jamu, obat tradisional asli indonesia psang surut     pemanfaatannya di indonesia. Jurnal jamu, obat trdisional vol 1 :1-5
Handayani L. 2003. Membedah Rahasia Ramuan Madura. Jakarta: Agromedia Pustaka Press.
Maulana, A et al. 2011. Makalah Konsep Herbal Indonesia. Masalah Saintifikasi Jamu dan Kaitannya Dengan Program Magister Herbal. Program Magister Herbal.
Halimah N. 2010. Uji Fitokimia dan Uji Toksisitas Ekstrak Tanaman Anting-Anting (Acalyphaindica L.) terhadap Larva Udang Artemiasalina Leach. Skripsi. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Kementerian perdagangan republik indonesia. 2009. Laporan akhir kajian     pengembangan pasar jamu. Jakarta:kemenperin
Sampurno.2014. obar herbal dalam prespektif medik dan bisnis. Fakultas farmasi     universitas gajah mada.
WHO. 2002. WHO Traditional Medicine Strategy.
Diberdayakan oleh Blogger.

Newsletter

Subscribe Our Newsletter

Enter your email address below to subscribe to our newsletter.

Popular Posts